Kamis, 21 Januari 2010

Pidato Anak 12 tahun yang Membungkam Para Pemimpin Dunia di PBB

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn
Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan
Enviromental Children’s Organization (ECO). ECO sendiri
adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri
untuk belajar dan mengajarkan pada anak lain mengenai
masalah lingkungan. Beberapa saat kemudian ECO diundang
menghadiri Konfrensi Lingkungan Hidup PBB; Severn yg
berusia saat itu berusia 12 tahun menyampaikan sebuah pidato
yg memberi kesan mendalam (dan membungkam) beberapa
pemimpin dunia.

Apa yg disampaikan oleh seorang anak berusia 12 tahun hingga
bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening?. Inilah isi pidato
tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)

“Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O –
Enviromental Children Organization. Kami adalah kelompok
dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13
tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie,
Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami
menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil
untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa
bahwa anda harus mengubah cara anda hari ini di sini juga.
Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan
masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidak sama seperti kalah dalam pemi-
lihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada di sini
untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang. Saya be-
rada di sini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia,
yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada di sini un-
tuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat, yang tidak
terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena kehilangan
habitatnya. Kami tidak boleh tidak didengar. Saya merasa
takut untuk berada di bawah sinar matahari karena berlubang
nya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena
saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya,
hingga beberapa tahun yang lalu saat kamimenemukan
bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang
kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan
satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya hilang
selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kum-
pulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan
tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi
sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan ma-
sih ada untuk dilihat oleh anak sayanantinya. Apakah anda
sekalian juga khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika andasekalian masih berusia sama serperti saya
sekarang? Semua ini terjadi di hadapan kita.Walau demikian
halnya,kita masih tetap bersikap seolahkita masih punya
banyak waktu sertasemua pemecahannya.

Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menya-
dari bahwa anda semua juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada
lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaimana cara mengembalikan ikan-ikan
salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-
binatang yang telah punah.Dan anda tidak dapat mengembali-
kan hutan-hutan seperti sediakala ditempatnya, yang seka-
rang hanya berupa padang pasir. JIKA ANDA TIDAK TAHU
BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKINYA, TOLONG BER-
HENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha,
anggota perhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebe-
narnya anda adalah ayah,ibu, kakak dan adik, paman dan bibi,
atau bahkan kakek dan nenek– dan anda semua adalah anak
dari seseorang.Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya
tahu bahwa kita semua adalah bagian darisebuah keluarga
besaryang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30
juta rumpun;Dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di
planet yang sama – batas negara dan pemerintahan tidak
akanmengubah hal tersebut.Saya hanyalah seorang anak
kecil;namunsaya tahu bahwa kita semua menghadapi perma-
salahan yang sama,dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan
yang sama.Meskipun geram, namun saya tidak buta;dan
meski takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia
apa yang saya rasakan.

Di negara saya, sangat banyakterjadipenyia -nyiaan. Kami
membeli sesuatu dan kemudian membuangnya, beli dan
kemudian buang.Tetap saja negara-negarakayati dak akan
berbagi dengan mereka yang memerlukan.Bahkan ketika
kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut jika kehi-
langan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan
sandang, pangan dan perumahanyang berkecukupan – kami
memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan
televisi.Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika
kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di
jalanan. Salah satu anak memberitahukan kepada kami: ” Aku
berharap bisakaya;Jika aku kaya, aku akan memberikan
anak-anak jalananmakanan, pakaian dan obat-obatan, tempat
tinggal, cinta dan kasih sayang ” .

Jika seorang anak yang berada di jalanan dan tidak memiliki
apapunmasihbersedia untuk berbagi, mengapakita yang me-
miliki segalanya masih begitu serakah?. Saya tidak dapat
berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sa-
ma dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat mem-
buat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja men-
jadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio;
saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ;
seorang korban perang Timur Tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa
jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk
mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban
terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan
kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk
tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar,
membereskankekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak
menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak.
Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda
ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini,
mengapa anda melakukan hal ini – kami adalah anak-anak
anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia
seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharusnya
dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka
dengan mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja, ‘kami
melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini
bukanlah akhir dari segalanya.” Tetapi saya tidak merasa
bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi.
Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?
Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena
perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.Jadi, apa yang anda
lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian
orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya
menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata
tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya! .

Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang
Konperensi PBB, membungkam orang-orang penting dari
seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya
selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato
tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang
meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Dan setelah itu, ketua sidang PBB mengatakan dalam
pidatonya: “Hari ini saya merasa sangat malu terhadap diri
saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa
pentingnya lingkungan dan isinya disekitar kita oleh anak
yang hanya berusia 12 tahun, yang maju berdiri di mimbar ini
tanpa selembarpun naskah untuk berpidato. Sedangkan saya
maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh
asisten saya kemarin. Saya … ,tidak,kita semua dikalahkan
oleh anak yang berusia 12 tahun ”

Mari kita bersama-sama membuka mata semua orang di
dunia bahwa bumi sekarang sedang dalam keadaan sekarat
dan kitalah manusia yang membuatnya seperti ini yang harus
bertindak untuk mencegah kehancuran duni, dengan ikut
menyebarkan tulisan ini.
(Copyright from: Moe Joe Free)





print this page Print this page

Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari

Kondisi global saat ini, dimana laju perkembangan teknologi yang semakin sulit untuk dihentikan memunculkan berbagai ekses, baik positif maupun negative dirasakan oleh para generasi penerus.

Akibat paling nyata dari perkembangan teknologi itu sangat nyata wujudnya dalam perkembangan telepon genggam. Sekitar 10 tahun yang lalu, sangat jarang kita temui orang-orang yang memiliki telepon genggam. Sarana komunikasi ketika itu bersifat umum dan berada di tempat umum. Dalam hitungan kurang dari 5 tahun kemudian, sontak telepon genggam mengalami booming sehingga masyarakat di pedesaan pun hampir dikatakan tidak ada yang tidak mengenal alat komunikasi tersebut. Seiring dengan terbukanya saluran SMS lintas operator, semakin membawa sarana komunikasi ke area pribadi. Cukup dengan SMS, seseorang dapat mengetahui kondisi orang lain, sekalipun di tempat tidur atau kamar mandi.

Kondisi ini terus bergulir pada lima tahun berikutnya, yaitu saat ini, dimana situs jejaring sosial semakin merebak bahkan menyita waktu-waktu produktif seseorang. Facebook, Friendster, Twitter, semakin diakrabi bahkan oleh masyarakat status sosial bawah sekalipun.

Situasi ini akan terus berkembang, seiring dengan adanya inovasi-inovasi terbaru di bidang teknologi.

Itu adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh putra-putri kita, sebagai generasi penerus perkembangan agama yang haq ini. Sekali salah melangkah, maka taruhannya adalah kehilangan keimanan. Dengan kata lain, saat ini kita sebagai orangtua sekaligus Pembina generasi penerus dihadapkan pada peperangan dengan waktu. Apabila tidak dari saat ini kita benar-benar serius dalam membina putra-putri kita, maka taruhannya adalah kelangsungan agama ini di waktu selanjutnya. It’s now or never.

Sementara, di sisi lain, para pengajar seolah masih berkutat pada masalah yang itu-itu saja dari waktu ke waktu, yaitu masalah ketidakpercayaan diri, putus asa karena menghadapi cabe rawit, menganggap sepele pembinaan cabe rawit, anti terhadap ilmu dan perkembangan metoda pengajaran baru yang pada akhirnya bermuara kepada tidak berjalannya pengajaran generasi penerus.

Mengajar dengan seadanya membuat anak-anak menjadi tidak tertarik dan pada akhirnya menjadi tidak semangat untuk mengaji.

Anak-anak dewasa ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak pada 2 atau 3 dasawarsa yang lalu, meskipun hakikat anak yang identik dengan dunia bermain masih tetap melekat, namun disebabkan oleh perkembangan zaman terutama teknologi dan arus informasi inilah yang menyebabkan anak-anak zaman sekarang memiliki karakter yang berbeda. Dulu, dengan kekerasan anak bisa menurut, sekarang? Dengan dikerasi, anak malah berani kabur.

Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang tepat untuk mengajar anak-anak zaman sekarang. Berikut saya coba untuk sampaikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk membuat anak-anak menjadi lebih tertarik dengan pengajar, sehingga minimal anak-anak menjadi betah untuk belajar.


1. Pengajar harus yakin dan percaya diri

Seorang pengajar yang memiliki keyakinan dan percaya diri atas kemampuan yang dimilikinya akan memunculkan aura yang berbeda dengan pengajar yang tidak yakin dan tidak percaya diri. Aura positif yang dimunculkan oleh pengajar yang percaya diri selalu menyenangkan untuk dilihat, bola mata yang berbinar, mimik muka yang cerah, suara yang mantap dan gestur yang luwes. Sebaliknya apabila pengajar tidak percaya diri akan memunculkan aura negatif yang berupa, bola mata sayu, muka tidak segar, suara kadang pelan hingga tidak terdengar, hingga tidak berani untuk menatap wajah murid-muridnya.

Aura positif ini akan menularkan perasaan positif kepada murid-murid yang diajarkannya. Gembira, antusias dan bersemangat adalah perasaan-perasaan yang dirasakan oleh murid-murid tatkala mendapati pengajarnya memiliki kepercayaan diri dalam mengajar.

Kepercayaan dan keyakinan diri muncul ketika kita mampu membangkitkan sisi positif di dalam diri kita. Setiap orang memiliki kelemahan, apakah taraf pendidikan yang dienyamnya tidak tinggi, atau status ekonominya tidak begitu beruntung, dan sebagainya. Namun itu semua adalah qodar Alloh yang telah digariskan. Dan qodar Alloh pun mengatakan segala sesuatu ada pasangannya. Artinya apabila kita menyadari, akan selalu ada sisi positif yang kita miliki mengiringi sisi negatif atau kekurangan yang kita miliki. Bisa saja dibalik semua kelemahan itu, ternyata kita diqodar memiliki hafalan dalil dan surat yang banyak, memiliki bacaan Qur’an yang bagus atau memiliki keluwesan untuk bergaul. Meratapi kekurangan tidak akan mengubah sesuatu bahkan akan menambah penderitaan dan penyesalan. Namun menggali dan mengembangkan sisi positif kita akan membuat kita menjadi lebih bersemangat sehingga mampu membangkitkan kepercayaan diri kita.

2. Persiapan yang matang

“Practice makes perfect”, berlatih akan membuat menjadi sempurna. Seorang presenter yang menyiapkan dengan baik bahan presentasinya, seperti menguasai dengan detail apa yang akan diucapkan, memahami dengan detail karakteristik orang yang akan menghadiri presentasinya, menguasai ruangan presentasi hingga mengatur intonasi suaranya, akan menampilkan presentasi yang luar biasa. Sebaliknya untu presenter yang asal-asalan dalam menyiapkan bahan presentasinya, mendadak, baru dibaca sesaat akan tampil, tidak mengetahui karakteristik orang yang hadir dalam presentasinya, hampir dipastikan akan menampilkan presentasi yang buruk.

Demikian pula dengan pengajar. Sekalipun yang dihadapinya adalah murid-murid caberawit, namun caberawit pun adalah manusia yang peka dan mampu merasakan apakah pengajar yang dihadapinya ini memiliki kompetensi atau tidak. Dan mempersiapkan bahan ajar (nderes) merupakan bentuk kompetensi yang dimaksud.

Selain mempersiapkan bahan ajar, yang tidak kalah pentingnya adalah mempersiapkan cerita dan contoh-contoh yang akan dipakai dalam pengajaran, selain itu berlatih intonasi dan gestur akan sangat membantu dalam proses pengajaran.

3. Penampilan

Istilah packaging adalah yang utama dalam dunia marketing barangkali dapat kita adopsi untuk mengarahkan penampilan pengajar yang menarik perhatian murid. Packaging atau kemasan, mengacu pada tampilan luar dari sesuatu, dalam hal ini tentunya penampilan luar dari pengajar. Hal ini memperkuat dalil yang menyatakan bahwa Rosululloh SAW sangat menyukai kerapihan.

Penampilan yang baik, rapi, bersih dan wangi tentunya akan menarik perhatian orang lain. Akan sangat mengganggu pemandangan ketika pengajar berpenampilan seadanya, kaos oblong, rambut acak-acakan seperti bangun tidur. Dari tidak enak dilihat menimbulkan rasa kurang hormat hingga menjadi kurang senang dan pada akhirnya malas untuk datang ke pengajian.

4. Sederhana

Bahasa yang sederhana lebih mudah dimengerti dibandingkan bahasa yang rumit bahkan njelimet. Hal ini berlaku di dalam pengajaran terhadap generus. Terutama untuk usia 5 hingga 12 tahun, dimana perkembangan kognitifnya berada pada taraf Kongkrit-Operasiona l, akan lebih mudah apabila contoh-contoh atau keterangan-keterang an disampaikan dalam bahasa yang sederhana, nyata seperi dialami dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa yang sesederhana mungkin lebih mudah dipahami. Jangan tergoda untuk menggunakan bahasa yang asing, tidak umum agar terkesan intelek bila akhirnya tidak dimengerti oleh murid-murid.

Pilih padanan kata yang relevan untuk menerangkan suatu maksud. Misalnya akan lebih baik menggunakan kata sopan-santun daripada menggunakan kata etiket, atau menggunakan kata menghormati daripada yu’adzim.

5. Menghargai

Di dalam dunia pendidikan dewasa ini, hubungan guru-murid tidak lagi dipandang sebagai hubungan antara atasan-bawahan atau antara yang memiliki ilmu dengan yang kosong alias tidak berilmu. Saat ini hubungan antara pengajar dan murid lebih kepada hubungan yang setara atau lazim disebut mitra. Hal ini disebabkan adanya hubungan saling timbal balik yang menguntungkan antara guru-murid, yaitu murid membutuhkan ilmu dari guru sementara guru butuh eksistensi atau pengakuan dari murid selain juga dapat belajar dari murid.

Hubungan guru-murid yang setara sebagai mitra ini memberikan posisi yang nyaman bagi murid-murid, sebab tidak ada yang diunggulkan diatas yang lain. Sehingga dengan kenyamanan ini akan tercipta suasana pembelajaran yang kondusif.

Untuk menciptakan sikap saling menghargai dapat dimulai dari pengajar dengan memandang peserta didik, meskipun usia caberawit, sebagai manusia yang memiliki akal budi, memiliki kehendak sendiri dan memiliki kuasa penuh atas badan dan tindakannya selayaknya diri kita sebagai pengajar. Dengan munculnya pemahaman seperti itu selanjutnya kita menghargai setiap tindakan yang mereka lakukan.

Pemberian pujian atas jerih payah dan usaha yang dikeluarkan, bukan sesuatu yang diharamkan di dalam pola hubungan yang seperti ini. Posisi yang setara ini juga dapat menciptakan rasa saling menghormati dan saling menghargai (respect) antara guru dan murid.


6. Kreatif

Hampir sebagian basar alasan murid tidak mau lagi mendatangi pengajian disebabkan karena kebosanan. Bosan dengan cara mengajar yang itu-itu saja, bosan dengan urut-urutan pengajaran yang selalu sama, bosan karena selalu belajar di kelas, bosan karena selalu melakukan aktifitas yang sama, dan bosan-bosan lainnya.

Bila kita mau sedikit peka dan belajar dari anak kecil atau kita ingat kembali masa kecil kita, maka kita pasti bisa menjawab pertanyaan ini: kenapa anak kecil tidak pernah bosan untuk bermain? Jawabannya karena di dalam aktifitas bermain, setiap anak menemukan kesenangan. Meskipun setiap hari selalu memainkan permainan petak umpet, akan tetapi permainan ini selalu diulang-ulang dan tidak pernah bosan, karena bisa saja pada suatu kesempatan anak tersebut bersembunyi di balik tembok, bisa jadi pada kesempatan lain bersembunyi diatas pohon, diatas genting rumah, dibawah selokan, dibawah mobil atau bahkan lari ke kamar dan tidur. Itu semua selalu menyenangkan dan tidak membosankan.

Untuk menciptakan kesenangan di dalam pengajaran, dibutuhkan kreatifitas dari pengajar untuk menciptakannya. Kreatif tidak selalu identik dengan orang yang cerdas. Untuk bisa berkreasi hanya dibutuhkan niat dan sedikit usaha. Bisa saja dari seringnya kita mengobrol dengan sesama rekan pengajar dapat memperoleh ide bagus untuk variasi pengajaran. Atau dengan banyak membaca buku, atau dengan banyak browsing informasi pengajaran, games dan kisah-kisah menarik dari internet. Saat ini merupakan zaman yang mudah untuk mendapatkan informasi. Hanya dengan niat dan sedikit usaha kita sudah mendapatkan cara pengajaran yang menarik untuk peserta didik.



Kesemua paparan diatas hanya sebatas penggugah saja, dan akan tidak berarti apa-apa tanpa adanya tindakan yang nyata atas wacana pengajaran diatas. Terwujud atau tidaknya keberhasilan pembinaan generasi penerus semuanya kembali kepada Anda, Saya dan kita semua sebagai penanggungjawab pembinaan ini. Tetap semangat. Alhamdulillahi Jazaa Kumullohu Khoiron.

Oleh: H. Indra Maulana, S.Psi., Psikolog, CHt.



print this page Print this page

Senin, 11 Januari 2010

Makna Sakdermo

Semenjak saya mengkaji Alqur'an dan Alhadist di LDII, biasanya sesi terakhir disisi dengan acara nasehat, tidak sedikit penasehat yang menggunakan frase/kata "Sakdermo" dalam nasehatnya. Contohnya seperti ini : "Kita sebagai orang iman, yang sudah mendapatkan hidayah bisa menetapi Qur'an dan Hadist, supaya bisa sakdermo melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangannya, agar kita bisa masuk ke dalam surga dan terhindar dari siksa api neraka". Contoh lagi "Para sedulur jamaah, urip iku mung sakdermo,.....Dan masih banyak lagi frase/kata sakdermo yang dirangkaikan dalam suatu kalimat oleh para penasehat. Sebenarnya, saya pribadi juga sering bertanya-tanya apa sebenarnya arti atau makna dari kata sakdermo. Rasa penasaran inilah yang membuat saya bertanya kepada teman-teman lewat milisjokam dengan alamat "Milis Jokam" . Dan saya mendapatkan jawaban yang menurut saya sangat memuaskan, jawaban tersebut dikirim oleh "Sulaiman Kristiawan" . Jawaban untuk makna sakdermo, seperti tertulis di bawah ini, silahkan klik baca selanjutnya yang tertera di bawah ini.


MAKNA SAKDERMO

Saya bukan orang jawa dan tidak mengerti bahasa jawa. Tapi saya mencoba mengartikan kata “ sakdermo”
Dalam bahasa jawa partikel “ sak” itu artinya intensitas yang paling pol/kuat. Contoh:
Sak’mampunya ( semampunya-sekuat tenaga)
Sak’bisanya ( sebisanya- setelah mengeluarkan seluruh kemampuan)
Kata ‘dermo’ saya kira dipengaruhi dari bahasa sangsekerta kuna yaitu Dharma ( bakti, dedikasi)

Maka sa’dermo adalah kepatuhan kita pada peraturan Allah dan Rasulullah yang dilkukan dengan ikhlas, mencari pahala, mencari surga dan mencari keridhoan Allah dilakukan semampu dan sekuat yang kita bisa lakukan.

Ini sesuai dengan Hadits Rasulullah
حدثنا يحيى بن أيوب وقتيبة وابن حجر واللفظ لابن أيوب قالوا حدثنا إسماعيل وهو بن جعفر أخبرني عبد الله بن دينار أنه سمع عبد الله بن عمر يقول كنا نبايع رسول الله صلى الله عليه وسلم على السمع والطاعة يقول لنا فيما استطعت
Dari Abdullah bin Umar, kami pernah berjanji pada Rasulullah untuk ‘mendengar’ dan ‘patuh/ toat’
Rasulullah bersabda: فيما استطعت ( semampu kalian )-sak’dermo
( Hr Muslim kitabu imaroh no bab 34)

Oke deh, mari kita sami’na, waatho’na dan mastaho’na ( kami dengar, kami taat, sepol kemampuan kami/sakdermo kami) terhadap peraturan Allah dan Rasul.
wallhu alam

*segala diluar kemampuan kita, maka Allah maha Pengampun, maha Pengasih dan maha Pemurah dan maha Penyayang

Silahkan kepada pembaca blog ini yang ingin memberi tambahan mengenai makna sakdermo, seperti yang dilakukan oleh saudara kita yang mengartikan sakdermo seperti tersebut di bawah ini.

Menurut pengertian saya Sakdermo ialah menerima dan mengerjakan dengan tulus dan iklhas,
contonya : warga LDII supaya melaksanakan Ijtihat para Ulama dengan dikerjakan dengan karna Allah sak pol kemampuan masing2, nah kalo kita bisa menerima dan mengerjakannya itulah yang dinamakan sakdermo....

InsyaAllah kurang lebih seperti itu, bila ada saudara2 yang mau menambah atau meralat silakan, kita sama2 belajar. AJKK




print this page Print this page

Rabu, 06 Januari 2010

Pengalaman Spiritual

Saya di lahirkan di desa saradan, kecamatan pemalang, kab. pemalang propinsi jawa tengah pada tanggal 13 oktober tahun 1970. Keluargaku bukan seorang kyai atau seorang yang agamis. Semenjak di bangku SD saya sangat tertarik untuk belajar agama secara otodidak, sering membeli buku-buku agama di toko-toko buku terdekat. Hobi membaca buku-buku agama berlanjut sampai saya sekolah SMP, saya sekolah di SMP Negeri 2 Pemalang. Kebetulan saya punya seorang teman yang hobinya sama dengan saya yaitu membaca buku agama dan belajar agama. Sehingga kalau hari sabtu saya di ajak main ke rumah kawan saya. Disana selain kami belajar agama juga belajar untuk memberikan ceramah agama (kultum= kuliah tutuh menit). Hal yang seperti ini kami lakukan setiap hari sabtu malam minggu.

Ketika saya menginjak kelas 3 SMP, ada seseorang yang selalu mendekati saya. Saya selalu di ajak oleh orang tersebut (Namanya : Mas Basyir) untuk mengikuti pengajian tempat dia mengaji, tetapi pada waktu itu saya masih ragu, karena informasi yang saya terima dari orang-orang dan teman-teman dekatku bahwa pengajian tempat om basyir lain dari yang lain. Kata orang-orang Islamnya aneh, ada yang bilang Islam Jamaah, ada juga yang bilang awas jangan terlalu dekat dengan dia nanti bisa kena shihir, ya pokoknya omongan-omongan yang kurang enak mengenai dia sering sekali saya dengar. Mas Basyir dalam upayanya mengajak saya sangat gigih dan tidak putus asa. Pada waktu itu bulan romadhon saya dan kawan-kawan sedang mengadakan tadarus membaca Alqur'an di Musholla, dia datang dan menjelaskan beberapa ayat. Pada waktu itu dia menjelaskan surat shof ayat 13 sampai dengan ayat 14. Berawal dari situ saya mulai tidak mempedulikan omongan orang tentang kejelekan yang dituduhkan kepada Om Basyir. Akhirnya saya putuskan untuk mengikuti pengajian di tempat beliau, di Masjid yang terletak di desa Bojongbata (dilupakan nama mesjidnya). Saya ingin membuktikan benar ngak omongan orang yang dituduhkan kepada Om Basyir dan Ajarannnya. Saya ikuti terus pengajian di masjid tersebut. Ternyata yang dituduhkan oleh orang-orang selama ini tidak terbukti, kenyataanya yang diajarkan adalah Alqur'an dari bacaan, makna dan keterangan, begitu pula juga belajar Hadist dengan dimaknai dan diterangkan. Selama ini orang islam banyak yang mengakui Alqur'an sebagai kitabnya tetapi sangat sedikit yang mau mempelajarinya. Begitupula hadist juga sagat banyak, ada Hadist Bukhori, Muslim, Nasai, Ibnu Majah , sunan tirmidzi dan masih banyak lagi hadist yang lain. Selama ini saya hanya tahu ada beberapa hadist tersebut, tetapi tahu wujud aslinya hadist setelah mengaji di sana, ditempat pengajian om basyir.

Dalam perjalanan selanjutnya bukannya orang senang dengan saya mengikuti pengajian malah sebaliknya banyak saudara, teman-teman dan kerabat yang membenci saya lantaran mereka salah faham. Mereka selama ini tahunya hanya dari orang, tidak pernah membuktikan sendiri bagaimana yang sebenarnya pengajian di sana. Akhirnya di keluarga saya dibenci dan sering dicaci maki. Dan banyak teman-teman yang menjauhi saya karena saya masih tetap mengaji di sana. Situasi seperti ini berjalan terus-menerus, tetapi saya tetap mempersungguh mengaji di sana. Jarak dari rumah ke tempat pengajian cukup lumayan kurang lebih 5 km, dan melewati perkebunan tebu dan ini kami tempuh dengan sepeda ontel, frekuensi pengajiannya seminggu 3 kali. Dan ini kami lakoni terus walaupun banyak orang yang tidak senang dengan kami.

Ada sebuah pengalaman yang luar biasa yang sampai sekarang tidak saya lupakan. Dengan derasnya cercaan dari teman, saudara dan orang-orang yang dekat dengan saya. Suatu malam kami tidur, dalam tidurnya saya bermimpi naik sepeda dengan membawa Alqur'an dan Al Hadist, sepanjang perjalanan dari rumah ke tempat pengajian diterangi oleh bulan purnama, seakan bulan purnama tepat di atas kepala saya dan mnerangi terus sampai tempat pengajian. Mimpi inilah yang akhirnya membuat Saya yakin bahwa yang saya kaji adalah benar. Dan mimpi inilah yang membuat saya tetap untuk mengaji di LDII hingga sekarang.

Lantaran saya mengaji, akhirnya saya tinggal di lampung. Ceritanya pada saat itu saya sedang getol-getolnya mencari ilmu qur'an hadist, banyak saudara yang tidak senang, akhirnya mereka musyawaroh gemana kalau si pratik di pindah saja ke lampung supaya tidak mengaji lagi di tempat pengajian tersebut. Akhirnya tanpa pikir panjang ketika saya naik ke kelas 2 SMA saya langsung di pindah ke SMA Negeri Kalianda. Saat itu saya tidak bisa menolak, kebetulan yang minta saya pindah ke lampung Pak De Saya (Hi. Dulhadi) saat itu dia sebagai bupati lampung selatan, dan dalam keluarga beliau sangat berpengaruh, karena sebagian keluarga banyak di bantu oleh beliau. Benar setelah saya pindah ke lampung, gerak-gerik saya selalu diawasi dan selalu di ultimatum. Kata pak de saya "kalau masih mau sekolah dan masih mau dibiayahi jangan sekali-kali mengikuti pengajian itu". Ya saya iyakan aja, supaya aman. Ternyata perkembangan LDII di lampung juga sangat pesat. Sehingga Alhamdulillahi sampai saat ini saya masih tetap mengaji Qur'an Hadast di LDII. Dan tak lupa pula saya juga bersyukur kepada teman saya (om Basyir) yang dengan gigihnya amar ma'ruf kepada saya sehingga saya bisa menemukan kebenaran Islam. Beginilah cara Allah menyayangi kepada hambanya. Allah menunjukkan hidayah kepada orang yang dikehendaki, dan menyesatkan kepada orang yang dikehendaki. Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada orang yang beriman dan kepada orang yang tidak beriman, akan tetapi Allah memberikan Agama hanya kepada orang yang dicintai. Sungguh beruntung orang yang hidup sekali di dunia dikehendaki oleh Allah bisa menemukan dan menjalankan agama yang hak/benar.

Cerita semacam ini, saya yakin bukan saya saja yang mengalaminya. Akan tetapi masih banyak teman-teman yang ceritanya mungkin lebih dari ini. Kepada teman-teman yang mempunyai cerita perjalanan hidupnya sehingga sampai sekarang tetap mengaji qur'an Hadist di LDII bisa dikirimkan ke alamat email saya : kuspratiknyo@yahoo.com dan cerita teman-teman akan kami posting di blog saya: http://www.kuspratiknyo.blogspot.com .

Semoga pengalaman spiritual teman-teman bisa menambah keyakinan kami dan juga teman-teman yang lain. sebelumnya kami syukuri Alhamdulillahi Jazza Kummullahu Khoiro.




print this page Print this page

Senin, 04 Januari 2010

MENJADI SAKSI BERTEMPURNYA DOA DAN TAKDIR (cermin di TAHUN BARU)

Urip kuwi sejatine yo mung sadermo ngelakoni. Bungahing ati ora biso dikiro-kiro, semono ugo tekane susah yo ora biso dikiro-kiro. Dadi sejatine, titah kuwi yo koyo wayang sing diobahake karo dalang. Dalang sing sejatine dalang ora ono maneh kejaba gusti Allah kang akarya jagad. Kita semua sudah tahu bahwa 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi Allah sudah menciptakan qord makhluknya. Apakah kita akan pasrah kepada qodr?, ataukah kita tidak percaya dengan qodr?. Sebagai orang yang beriman kita harus selalu percaya dengan qodr. Satu-satunya cara untuk merubah qodr adalah DOA. Tiga kata ini akan mempunyai kekuatan yang luar biasa apabila kita meyakini/mengimami dan sungguh-sungguh dalam memanagement yang namanya doa. Untuk lebih yakin dengan yang namanya doa, silakan baca tulisan ini sampai habis, tulisan ini saya sadur dari saudara kita yang bernama Mas Tito Irawan, saya dapatkan tulisan ini di email saya, melalui milisjokam. Tulisan ini sangat bagus dan layak kita baca, kita fahami, kita renungkan dan akan banyak manfaatnya apabila kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Biar tidak penasaran silahkan baca artikel di bawah ini....untuk membacanya silahkan klik tulisan baca selanjutnya di bagian bawah yang berwarna merah.


Assalamu laikum Wr.Wb

Ada orang sekuler yang mengatakan bahwa 'DOA' adalah bentuk ketidakberdayaan manusia.
Kita jangan pernah percaya statement ngawur ini,karena Doa dalam Islam adalah justru upaya untuk mengubah ketidakberdayaan menjadi kekuatan baru.

Coba simak sabda Nabi Muhammad SAW : Doa itu senjata orang Iman,tiang agama,dan cahanya langit dan bumi (H.R.Hakim)

Dengan demikian,doa itu menjadi perisai kita dari segenap musibah.
Jika perisai doa lebih kuat dari musibah,ia akan menolaknya,dalam hal ini mengubah takdir buruk menjadi baik.
Tetapi jika musibah lebih kuat dari perisai doa kita,maka musibah akan menimpa kita.
Dan apabila perisai doa seimbang dengan kekuatan musibah,maka keduanya akan bertarung... .

Rasulullah SAW bersabda :
"Tidak ada gunanya waspada menghadapi takdir,namun doa bermanfaat menghadapi takdir sebelum dan sesudah ia turun.Dan sesungguhnya, ketika musibah itu ditakdirkan turun (dari langit),maka akan segera disambut oleh doa (dari bumi),lalu keduanya bertarung sampai hari kiamat" (H.R.Ahmad)

Makna dari sabda diatas intinya penegasan dari sabda Nabi SAW "Tidak ada yang bisa merubah Qodar kecuali Doa".
Meskipun takdir sudah diciptakan jauh sebelum kita dilahirkan,tapi kita diminta sebagai hambaNya untuk selalu berdoa agar takdir yang datang pada kita,sudah kita sambut dengan doa-doa yang selalu dan senantiasa kita panjatkan...
Sehingga apabila takdir baik yang datang,maka dengan doa yang kita panjatkan,dengan sendirinya kita akan mampu mengemban amanat mendapat takdir yang baik...

begitupun sebaliknya,bila meluncur takdir buruk/musibah datang dari Allah,kemudian sudah kita sambut dengan Doa yang kita panjatkan,maka kita akan kuat dan mampu mengembaan cobaaan/musibah yang diberikan.

Jadi sebagai manusia,kita tidak bisa merekayasa Qodar,tapi kita bisa merubah qodar dengan kekuatan doa kita...
Kita tidak ingin musibah jatuh dari pesawat, maka kita rekayasa dengan tidak naik pesawat seumur hidup kita,tapi kalau sudah takdirnya,bukan jatuh dari pesawat,tapi malah ketiban pesawat...
Kita tidak mau anak kita jatuh dari motor,kemudian kita rekayasa dengan tidak memperbolehkan anak kita naik motor...benar dia tidak pernah jatuh sedang setir motor,tapi dia jatuh dibonceng motor,karena memang sudah takdirnya harus jatuh dari motor....

Jadi sekali lagi kuncinya DOA...Kita harus menciptakan Doa menjadi sesuatu kekuatan,tapi bagaimana caranya?

Nah...ketika kita terimpit dan terlilit oleh problematika kehidupan,sesungguh nya yang dapat membuat kita bertahan adalah HARAPAN,
dan yang menghilangkan energi hidup kita adalah saat kita kehilangan harapan itu.
Maka dengan kita berdoa,sebenarnya kita sedang mendekati sumber dari semua kekuatan,dan apa yang segera terbangun dalam jiwa kita adalah harapan.
harapan itulah yang akan membangunkan KEMAUAN...dan kemauan inilah yang akan berubah menjadi Azam(TEKAD).

inilah gelombang jiwa yang dahsyat.Gelombang yang akan memberi daya dan energi yang dapat menggerakan raga kita untuk bertindak.kalau sudah seperti ini,yang kita perlukan hanyalah mempertemukan kehendak kita dengan kehendak Allah melalui Doa dan Tawakal...Fa idza azamta fa tawakal allallah (Al Imran 159)....Seperti itulah doa mempertemukan dua kehendak:Kehenak Allah dan kehendak manusia yang beriman...Itulah kekuatan Maha Dahsyat yang tidak ada satupun mahluk bisa mencegahnya bila kekuatan ini sudah bersatu....

Dengan petikan hadist di atas..ternyata kitalah orang iman yang menjadi pelaku dan sekaligus saksi bertemunya doa kita dengan takdir yang diturunkan Allah...

Kita tinggal melihat satu persatu turunnya takdir yang sudah kita doakan...
kita ikhlaskan takdir berjalan atas diri kita,kita yakini takdir ini adalah yang terbaik untuk kita...
karena kita sudah maksimal berdoa kepada Nya...
Pertanyaanya adalah sudah maksimalkah kita berdoa padaNya...
Kalau belum,sekaranglah saatnya di tahun yang masih baru ini, kita asah doa kita,kita perbanyak doa kita,kita perkuat azam kita,
setelah itu kita ikhlas dan tawakal atas semua takdir yang akan turun satu per satu di tahun ini,dan tahun tahun mendatang... .
Selamat Berjuang saudaraku... .

Wasalamu Alaikum Wr.Wb.
Oleh : Tito Irawan




print this page Print this page